Selasa, 31 Mei 2016

Untuk suamiku tercinta...

Suamiku...
Mengapa engkau meninggikan suaramu?
Jika engkau tidak merasa sedang marah.
Mengapa engkau berkata tajam?
Jika engkau tidak merasa sedang memaki.
Suamiku...
Aku istrimu,aku wanita...
Tak ku hirau perihnya jari tersayat pisau,alhamdulillah itu tak seberapa.
Tak mengapa aku ditakdirkan menahan dahsyatnya sakit saat melahirkan,alhamdulillah itu nikmat luar biasa.
Tapi kumohon,jangan lukai hatiku karena ucapanmu
Karena sungguh,hatiku akan berat untuk ikhlas menerimanya.
Jika dengan diamku dapat menenangkanmu,maka aku akan diam.
Tapi kumohon,pelankan suaramu dan lembutkanlah kata-katamu.
Karena itulah yang menenangkan hatiku.
Ungkapkan keluh kesahmu tanpa perlu berkata kasar
Aku akan mendengarkanmu
Jika aku bersalah,tegur aku tanpa perlu berteriak
Aku akan diam dan menyadarinya
Jika aku belum sadar,maka bersabarlah, insyaallah manusia yang sabar adalah manusia luar biasa yang disayang Allah😃