Jumat, 22 April 2011

kisah evolusi kita

Apakah kita berevolusi?
           
menurut saya, evolusi ialah suatu perubahan yang terjadi pada jangka waktu yang lama.Jika Sekarang jika kita  ditanya “apakah saya berevolusi?” maka akan saya jawab “IYA”.  Mengapa? Karena dari janin yang masih didalam kandungan hingga menjadi saya seperti sekarang ini tentu saja telah mengalami banyan perubahan, dan itu membutuhkan waktu 20 tahun, tentu saja bukan waktu yang singkat.
      Jika mau diuraikan perubahan apa saja yang saya alami, mungkin akan sangat membosankan dan sangat memakan waktu karena saya harus menceritakan kehidupan saya selama 20 tahun sejak dalam kandungan. Untuk itu disini saya akan menguraikan garis besarnya saja. Uraian saya akan saya kelompokkan pada 2 katagori, yaitu fisik dan pola pikir.
          Secara fisik tentu saja sangat jelas perbedaanya. Dari nya 45 cm sekarang menjadi 155 cm, dari hanya berberat 2,5 kg sekarang 55 kg, wkt 20 tahun memang cukup banyak terjadi perubahan.
      Bagaimana dengan pola pikir atau mental saya? Tentu saja saya juga merasakan perbedaannya. Jika waktu SD saya hanya bisa berfikir bagaimana belajar, mengerjakan PR, membeli jajan, dan bermain. Sekarang saya harus bisa berfikir lebih dari itu. Berfikir tentang kuliah, mempersiapkan masa depan, mengatur diri sendiri, belajar mengatur keuangan sendiri, berfikir bagaimana bisa membahagiakan orang tua, dan pikiran-pikiran lainnya sebagai orang dewasa. Mentalnya pun juga begitu, jika waktu kecil menghadapi masalah dengan menangis (diam-diam, karena jika sampai tangisan saya sampai terdengar ayah, maka masalahnya pun semakin panjang), mulai beranjak dewasa lebih banyak dengan emosi, dan saya tergolong sangat emosional, tetapi kini setelah benar-benar belajar menjadi orang dewasa membuat saya sadar bahwa emosi tidak serta merta menyelesaikan masalah malah bisa-bisa menambah masalah, maka sekarang ketika sedang menghadapi masalah, terkadang saya memilih untuk diam sejenak, berfikir, lalu mulai mengambil keputusan. Tapi tergadang emosi juga masih menemani, kan masih dalam proses belajar, jadi harap maklum,hehheheee ^_^

Kamis, 14 April 2011

mission imposible

Apa yang akan saya lakukan untuk melestarikan kehidupan di Bumi?
Kita semua menyadari dan mengakui bahwa suhu bumi saat ini semakin panas karena atmosfer kita semakin tipis ( kata guru biologi saya sewaktu SMA), banjir dan tsunami ada diberbagai belahan dunia karena kutub es mulai mencair, begitu juga bencana-bencana alam lainnya yang semakin gemar nongol untuk menunjukkan eksistensinya. Saya pernah mendengar ayah saya perna berkata,”Alam itu kurang baik apa?? Kita injak-injak tanahnya,ia diam. Kita tebang pohon-pohonnya, dia juga diam. Kita minum airnya, ia sangat ikhlas. Asal jangan sampai membuat alam marah karena tingkah rakus kita, karena ketika alam mulai marah, tak ada tempat untuk kita bisa sembunyi”
Berbicara tentang melestarian kehidupan di Bumi, berarti kita juga berbicara tentang ekologi, ilmu yang mempelajari tentang alam / lingkungan beserta komponen yang ada didalamnya.
Pada masa sekarang ini, tentu sangat sering kita dengar pembicaraan atau ikut  membicarakan tantang global warming, rumah kaca, go green,  dan berbagai topik lainnya yang berhubungan kelsetarian bumi. Tapi semakin banyak orang ngomong, kok keadaannya makin parah ya? Kalau menurut saya karena kurangnya komitmen kita semua. Saya ambil sebuah contoh, dari 125an karyawan sebuah kantor di daerah Blok M, Jakarta Selatan, 2 orang mulai menikmati gaya hidup sehat dan mencitai lingkungan dengan naik sepeda kayuh ke kantor, sekitar18 orang membawa mobil, 70 orang naik motor, dan sisanya menggunakan transportasi umum, ya kira2 sekitar 36 orang.
Dari contoh diatas pasti sudah dapat ditebak tema apa yang akan saya bicarakan. POLUSI UDARA.
Kenapa? Karena ini yang mempunyai hubungan paling dekat dengan pemanasan global, menurut penelitian para ilmuwan polusi udara menjadi factor utama pengikisan atmosfer bumi. Banyak langkah untuk mengurangi polusi udara, seperti yang sering digembar gemborkan, “naiklah transportasi umum untuk mengurangi polusi akibat gas buang kendaraan”
Tetapi dilain pihak, pemerintah ternyata juga sangat memfasilitasi penggunaan kendaraan pribadi, dengan semakin hobinya membangun jalan tol, jalan layang, dan jalan apa saja untuk memudahkan para penggunaan pribadi. Kalau seperti itu, yang digembar gemborkan untuk menggunakan tranportasi umum ya sami mawo alias sama saja.
Rencana saya sebenranya juga tidak jauh beda dengan rencana pemerintah yang ingin meningkatkan daya tarik transportasi umum dengan membangun busway contohnya. Tapi mungkin saya ingin mengusulkan beberapa ide disana sini.
Baik sekarang kita mulai, bagaimana jika kita mulai dengan membagi jalur kendaraan. Untuk mobil pribadi kita buat jalan khusus, begitu pula untuk motor. Dan jangan lupa untuk membuat jalus sepeda kayuh. Jangan dibayangkan kita akan menambahkan beberapa jalur baru dengan pelebaran jalan, oh tentu tidak. Kita gunakan luas jalan yang sudah. Tinggal kita bagi saja menjadi 3. Untuk mobil, cukup untuk satu mobil, sisanya dibagi untuk motor dan sepeda kayuh, jalur untuk sepeda harus dipisah dengan motor, untuk menjamin keslamatan pengguna sepeda.
Pasti muncul pertanyaan, bagaimana mungkin mobil hanya mendapatkan jatah 1 (satu) jalur, bayangkan berapa banyak mobil yang ada??? Untuk sekarang saja dengan luas jalan yang sudah disediakan untuk mobil, tetap saja macet dimana-mana,bagaimana kalau hanya satu jalur??? Ya, membuat macet adalah tujuan saya, dan dapat dijamin pengguna motor dan sepeda kayuh akan semakin lancar menyusuri jalanan. Bias kita bayangkan betapa bĂȘte para pengguna mobil??? Mereka akan semakin stress, hahahaaaa ^_^
Setelah mulai stress dengan kemacetan yang hanya khusus dibuat untuk mobil, mereka akan mulai tertarik untuk menggunakan motor, atau mungkin sepeda. Dilain pihak, transportasi umum (tidak hanya bus way) harus pembenahan diri. Baik brainware (sopir) maupun hardware (kendaraan dan segala komponennya) harus di revolusi. kita  buat pengguna transportasi umum merasa senyaman mungkin. Setiap sopir transportasi umum kalau perlu kita training, kita jelaskan dan kita tekankan tiap aturan yang perlu dijaga untuk menjaga kenyamanan penumpang. Untuk hardware nya tentu saja perlu di make over, kita buat pengguna betah naik transportasi umum, yah minimal kalau bias semua dibuat seperti busway, agar para bos bos si perut gendut juga tidak perlu gengsi  untuk naik transportasi umum. Betul???
Nah kembali lagi ke para pengguna mobil pribadi yang mulai tertarik dengan motor. Oke, sehari, dua hari, seminggu, sebulan, mau sampai kapan mereka akan bertahan dengan motor? Bayangkan jika cuaca tersu seperti ini? Kalau panas, puaaannnaaasssss. Kalau ujan, banjir.  Sedangkan mereka telah biasa duduk manis dalam mobil.
Nah, setelah itu bisa ditebak rencana kita??? Betul sakali!!! Para pengguna motor akan mulai beralih ke transportasi umum, tentu saja dengan syarat -seperti yang telah saya kemukakan di atas- transportasi umum harus berevolusi. Untuk dalam kota ada busway, metromini, atau angkot. Untuk luar kota ada KRL bukan? Mungkin perlu sedikit penambahan beberapa rute untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya.
Setelah kita bicara rencana, pasti setiap rencana ada konsekuensinya donk. Tentu saja, kita juga harus realistislah. Yang pertama, pasti ada protes keras dari para pengguna kendaraan pribadi, yaaa itu mah balik kekesadaran pribadi aja. Mau nggak sama-sama kita menjaga kelestarian bumi kita? Untuk anak cucu juga kan nantinya??? Yang kedua, otomatis juga aka nada protes dari para pengusaha kontraktor, karena mereka akan kehilangan proyek-proyek jalan dari pemerintah, tapi kalau menurut saya tidak juga, tetap akan ada proyek, hanya saja mungkin kuantitasnya yang akan berkurang, karena kita hanya focus untuk memfasilitasi transportasi umum. Protes mungkin akan muncul jug dari pemerintah, bagaimana dengan dana?? Sudahlah, kita tak perlu pusing, toh DPR sendiri sudah memastikan ada anggaran 1,6 T untuk membuat gedung baru, nah bagaimana jika itu dialih fungsikan? Ya itung-itung kita beri ruang untuk para anggota dewan yang terhormat itu untuk merealisasikan janji-janji manisnya yang katanya punya misi untuk mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Bagaimana? Saya rasa tidak perlu kebanyakan teori, basa basi, atau aturan jika tetap tidak ada perubahan.
Jika yang menggunakan kendaraan pribadi hanya seglintir orang, tentu saja transportasi umum akan lebih leluasa. Bayangkan jika ada 50 orang, satu orang satu mobil, satu mobil rata-rata panjangnya 1,5 sampai 2 meter,  jadi berapa meter panjangnya teman-teman? Bisa-bisa mencapai 100 meter, bayangkan jika semua orang yang ada didalamnya naik bus-bus kendaraan umum, mungkin hanya butuh 2 bus. Bias lebih lancar kan? Dan gas buangnya?dari 50 sumber, hanya tinggal 2.
Kita juga bisa lebih menghemat minyak bumi, dan area-area yang diperuntukkan jalan tol, bisa untuk menanam pohon. Seperti di kota asal saya, sebuah kota kecil di Jawa Timur. Jalanan masih sejuk karena kanan kirinya masih ada pohon-pohon gede. Kalau di sini? Pada ditebang untuk membuat jalan layang atau jalan tol. Heeemmmmm…… :’(
Bagaimana??
NB: kalau boleh request, minta satu rute baru KRL dari Cinere ke Kelapa Dua Depok, biar saya lebih gampang kalau kuliah,heheheee
Apa lagi ya yang bisa kita lakukan untuk melestarikan kehidupan di bumi?
Sebenarnya yang terpikir oleh saya adalah bagaimana memanfaatkan sampah-sampah plastik atau polusi? Karena dua hal tersebut saat melimpah ruah disekitar kita saat ini.
            Bagaimana jika kita menjadikan dua jenis limbah itu menjadi pengganti bahan bakar PLTU, bisa nggak ya? Untuk sekarang PLTU kita menggunakan batu bara, tetapi sumber daya alam seperti batu bara kan terbatas,sampai kapan persediaan batu bara itu akan mencukupi kebutuhan kita? lagi pula juga batu bara untuk PLTU kita semua diimport, jika bisa diganti dengan membakar sampah-sampah plastik dan jumlahnya jutaan bahkan ribuan? Lebih meghemat anggaran negara bukan?
 Atau kita tampung gas-gas buang kendaraan bermotor? Bayangkan jika dalam satu jam saja sudah 500 mobil dan motor yang berseliweran di satu jalan,bisa dibayangkan berapa jumlah kendaraan bermotor di suatu kota? Provinsi? Atau negeri kita?
Selain dapat membersihkan udara yang kita hirup, tentu saja lebih ekonomis dan efisien karena kita menggunakan limbah.
Tapi tentu saja semua membutuhkan penelitian yang lebih lanjut. Yang terpenting dari semua misi kita untuk melestarikan bumi adalah komitmen yang harus kita jaga bersama, jangan ada lagi orang-orang yang mengambil keuntungan dengan mengobarkan kehidupan orang lain apalagi sampai menurun ke anak cucu kita.
Sayangilah Alammu Agar Alam Juga Menyayangi Kita.