Kamis, 08 Mei 2014

Siapa Aku? Lihat SERAGAMKU ...

SERAGAM, yang dimaksud adalah pakaian seragam. Kesimpulan yang saya ambil dari beberapa informasi tentang seragam yaitu, pakaian atau baju dengan potongan dan warna yang sama. Seragam sendiri berfungsi sebagai identitas dari si pemakainya, karena itu seragam dari masing-masing bidang pastilah berbeda, selalu dibuat suatu ciri agar seragam itu dengan mudah dikenali. 

Seragam dibuat dengan tujuan untuk menyamakan dan membedakan. Menyamakan berarti membuat sama anggota dari lembaga atau instansi tersebut. Misalnya seragam untuk anak sekolah, dengan siswa mengenakan seragam maka tidak akan perbedaan diantara mereka, tidak ada siswa yang memakai pakaian terlalu bagus atau sederhana, pakaian seragam dibuat sangat simple sesuai dengan fungsinya, semua siswa sama dan satu tujuan ke sekolah untuk belajar. Membedakan berarti membuat suatu perbedaan dari yang lain, misalnya seragam pegawai sipil pastilah berbeda dengan seragam militer, sesuai dengan karakter dan kebutuhan lembaga tersebut.

Sejak jaman dahulu, saya kurang tahu tepatnya, seragam telah ada dan digunakan, misalnya di Indonesia saja dari jaman kerajaan seragam telah ada untuk membedakan tentara, dayang-dayang, dan pejabat ndalem. Raja atau bangsawan memang tidak mengenakan seragam tetapi pakaian mereka pastilah berbeda dengan para abdi-nya. Dari sini sudah terlihat, seragam berfungsi sebagai tanda atau simbol dari jabatan si pemakai.

Saya pernah melihat sebuah wawancara di suatu acara televisi yang dilakukan kepada seorang abdi ndalem dari keraton Jogja. Sang abdi tersebut bertutur betapa bangganya ia ketika mengenakan seragamnya, diantaranya karena tidak semua orang dapat mengenakan seragam tersebut, selain itu dengan menggunakan seragam keraton, menunjukkan bahwa ia adalah seorang abdi yang siap mengabdikan hidupkan untuk rajanya.

Sekarang, Bagaimana seragam dapat mempengaruhi persepsi individu? menurut saya, hal ini mungkin berkaitan dengan streotipe. Seperti yang saya contohkan diatas, kebanggaan seorang abdi ndalem ketika mengenakan seragam. Jika dikaitkan dengan streotipe, seorang abdi kerajaan adalah bagian dari kerajaan. Bagi masyarakat kerajaan sendiri, Rajanya adalah orang yang dihormati dan sangat dijunjung tinggi, dengan menjadi bagian dari kerajaan dan mengabdi pada Rajanya menjadi suatu kehormatan untuk individu tersebut.

Contoh lain, dari lingkungan terdekat saya, saya melihat anggota militer yang mengenakan seragam militer beserta dengan atributnya, memang terlihat lebih gagah dengan desain seragam yang sedemikian rupa. Ditambah dengan stereotipenya bahwa anggota militer adalah orang-orang penegak hukum, dengan ketegasan dan kewibawaan ditambah dengan kekuatan fisik yang dimilikinya, membuat individu tersebut lebih percaya diri dan disegani ketika bergaul di masyarakat.

Ada juga seragam pegawai Bank, seragam yang digunakan sangat berbeda dengan seragam militer, sama-sama menunjukkan kerapian dan kedisiplinan tetapi dengan menonjolkan sifat yang berbeda. Seragam pegawai Bank dibuat untuk menonjolkan keramah tamahan dalam melayani nasabah, sehingga nasabah menjadi nyaman dalam bertransaksi. 

Pada dasarnya, dengan menggunakan seragam, staff, anggota, karyawan dari lembaga atau instansi tersebut dapat melakukan tugasnya dengan lebih maksimal karena memiliki kewenangan dalam bidangnya, tetapi dengan seragam pula individu tersebut terikat pada aturan dan tanggung jawab dari lembaga atau instansi yang menaunginya.

Selain sisi positif, seragam juga dapat berdampak negatif. Tak jarang, oknum militer yang berseragam bersifat arogan dan sewenang-sewenang karena karena seragam yang dikenakannya. merasa dia orang hukum dan akan kebal hukum, merasa dia memiliki kekuatan dan tidak ada berani padanya. Atau oknum dari lembaga-lembaga tertentu yang memanfaatkan seragamnya untuk menipu. tetapi kembali lagi, contoh tersebut merupakan oknum, sehingga diharapkan adanya kontrol yang lebih dari para atasan untuk mengawasi bawahannya agar tidak menyalahgunakan seragam yang dikenakannya.

Bagaimana jika seragam itu dilepaskan? maka semua akan terlihat sama, entah pegawai sipil, militer, karyawan, tidak ada perbedaan. Semua menjadi masyarakat. Tidak ada jabatan, pangkat, atau embel-embel apapun yang melekat. Tidak ada kewenangan, kekuasaan, tanggung jawab dan aturan dari dan untuk lembaganya, yang ada hanya hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.



 
\