Minggu, 14 Oktober 2012

WARISAN POLA ASUH


Pada setiap budaya memiliki cara yang berbeda-beda, tak terkecuali cara mengurus anak, dimana pada kebanyakan daerah terpencil, kepatuhan melalui kekerasan masih kerap terjadi. Didikan kebudayaan yang diberikan ketika masih awal dini, akan berdampak pada cara anak berperilaku ketika mengalami perkembangan, hingga ia dewasa dan kembali mengajarkan anaknya, dan hal tersebut akan terus berulang dan memutar. Hal ini akan mengajarkan manusia suatu budaya yang nantinya akan menjadi suatu kebiasaan. Suatu kebiasaan yang diajarkan pada anak-anak yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan akan terserap lebih cepat dan lebih berkembang.
Setiap budaya akan mengalami perubahan, Dan perubahan tersebut dapat diterima mapun tidak, oleh masyarakat setempat. Hal ini berpengaruh terhadap perilaku secara moral dan etika suatu budaya berbeda-beda. Seperti contohnya pada daerah-daerah tertentu, diajarkan bahwa anak-anak harus selalu patuh pada nasihat orangtunya (obedient child), bahkan orangtua diperbolehkan memukul anak-anaknya agar mereka patuh, tujuannya adalah  mengurus orang tua di masa depan, dan anak yang akan menanggung orang tuanya ketika orang tua tersebut sudah lanjut usia. Namun dalam hal perilaku kasar orangtua terhadap anaknya dapat mengakibatkan penolakan pada anak, anak tersebut akan menolak pengalaman yang menyakitkan ( experience of being rejected)  namun pada budaya modern, yang mengacu pada daerah barat, anak dianjurkan untuk memikirkan masa depannya sendiri, tidak mengacu pada masa depan orangtuanya, dan tentunya dianjurkan untuk tidak memberi kekerasan pada anak. Hal ini tentunya akan sulit bagi daerah terpencil menerima budaya modern tersebut.
Disinilah Psikologi Lintas Budaya diperlukan untuk membantu pengasuhan yang cenderung negatif untuk lebih mempositifkan pengasuhan orang tua kepada anaknya. Menurut Levine, pengasuhan anak dapat dicocokkan atau disesuaikan, orangtua yang memutuskan bagaimana dasar suatu moral dan etika anak tersebut berkembang. Dalam hal pelatihan anak, HRAF (Human Relation Area Files), membagi 7 cara:
  1. Kepatuhan anak
  2. Tanggung jawab anak
  3. Pengasuhan anak
  4. Prestasi anak
  5. Kemampuan mencukupi kebutuhan sendiri
  6. Kemampuan Mencukupi kebutuhan umum
Pengasuhan anak, juga dapat dibedakan dengan membedakan cara pengasuhan pada anak laki-laki dan perempuan. Hal ini berpengaruh pada social gender.
Daftar Pustaka :
  1.  H. Laurer, Robert. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta:Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar